Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan
jalan atau arah menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalaninya.
Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati
dalam dirinya akan berada pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada dalam kondisi yang membahayakan. Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di situlah setan menggoda manusia agar terjerumus ke dalam keburukan.
Cinta dan nafsu seperti dua sisi
dari mata uang yang sama. Cinta adalah sisi positif, nafsu adalah sisi
negatif dan uang itu adalah hubungan. Seseorang yang mencintai
pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta akan mengarahkan hubungannya
menuju kebahagiaan sejati dengan cara menjaga dan menyayangi pasangannya. Tanpa bermaksud untuk
merusak dan menyakiti. Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin
hubungan dengan landasan nafsu, mereka akan membawa hubungannya kearah
kebahagiaan yang semu dan hanya berorientasi pada fisik, dalam hal ini
sex. Yang justru akan menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang
membahayakan.
Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah, maka cinta adalah padi dan
nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika ketika seseorang menanam padi (cinta)
di sawah (hubungan) maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput liiar
(nafsu). Kalau orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu padi (apa
itu cinta), maka dia akan segera memangkas rumput liar itu (nafsu) yang
tumbuh di sawahnya (hubungan). Ketika tiba masa panen, orang ini akan
menuai hasil sawahnya (hubungan) yang ditanami padi (cinta) itu tadi
berupa buah padi (kebahagiaan). Lain dengan orang-orang yang terkecoh
yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta). Mereka akan
memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati.
Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar
(nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).
Saya
rasa maksud dari poin ketiga ini sudah jelas. Cinta adalah memberi.
Ketika seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama
yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya,
bukan ingin diberi. Logikanya, kalau kita dan pasangan sama-sama ingin
memberi (kita ingin memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi
kepada kita) secara otomatis keduanya
akan menerima. Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi
(pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang akan
memberi..? Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan diberi
karena tidak ada yang ingin memberi.
Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu?
Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu?
Ini adalah cara termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?
Landasan
seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada bagaimana
cara orang tersebut memperlakukan pasangannya. Orang yang menjalin
hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan pasangannya
dengan cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi, memperhatikan dan
selalu memberikan yang terbaik. Sebaliknya orang orang yang menjalin
hubungan karena nafsu cenderung memperlakukan pasangan ke arah fisik.
Setiap kali bertemu, inginnya menciumi
dan diciumi, setiap kali berdua inginnya dipeluk dan memeluk,
digerayangi dan menggerayangi, dan yang lebih parah lagi kalau sampai
kearah hubungan sex.
Cinta selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik,
berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan dan selalu
memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang baik. Bagaimana dengan
nafsu..? Sebaliknya, nafsu selalu ingin diberi dan cenderung
memperlakukan pasangan ke arah yang menyesatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar