Sekarang ini para pengguna internet di Indonesia sedang ramai
membincangkan fenomena – fenomema yang baru. Dahulu ada sebuah fenomena hijabers
alias seorang wanita yang memakai jilbab atau kerudung yang lebar tapi dengan
mempunyai banyak sekali gaya kerudungnya, tetapi sekarang ini ada sebuah
fenomena tentang cara pemakaian jilbab dengan menggunakan pakaian yang ketat
sehingga bentuk payudaranya terlihat jelas, maka tidak heran fenomena ini
disebut dengan “jilboobs” alias jilbab boobs.
Memang sebutan tersebut sangat menyindir seorang perempuan yang
menggunakan jilbab tetapi masih menggunakan pakaian yang seksi atau ketat yang
dinilai tidak menganut hukum syar’i itu sendiri. Menurut aturan islam itu
sendiri sudah jelas bila seseorang perempuan yang memakai jilbab di haruskan
panjang sampai menutupi dada dan juga tidak memamerkan lekuk tubuhnya. Sekarang ini
banyak sekali beredar di media sosial sebagaimana contoh yakni di facebook
sudah ada laman yang membuat komunitas jilboobs.
Di dalam sebuah laman tersebut ada sebuah deskripsi yang juga
mencantumkan sebuah biodata yakni “Jilboobs Collection yang mau mengirimkan
foto silahkan di kirim ya, nanti akan di post kalau lolos seleksi dari kami”. Akun
tersebut telah di buat pada tanggal 25 januari. Hingga saat ini halaman jilboobs
telah memiliki koleksi sebanyak 26 foto dan juga di like sebanyak 3.821 para
pengguna facebook.
Fenomena ini hingga akhirnya memancing psikolog dari UIN Syarif
Hidayatullah yakni Musni yang beranggapan para pemakai jilbab yang memamerkan
payudara dan bentuk tubuhnya kelihatan orang tersebut baru belajar menggunakan
jilbab atau kerudung. Hal tersebut bisa tergolong sangat lumrah dan tidak bisa
di salahkan karena seseorang tersebut masih dalam keadaan belajar dan juga
masih proses beradaptasi. Tetapi sebaiknya secara perlahan – lahan harus di
perbaiki. Dan juga Iman Besar Masjid Istiqlal yakni Mustofa Ali Yakub yang
berpendapat bahwa dia memprotes dengan kehadiran fenomena jilboobs yang
seharusnya seseorang yang berjilbab harus sesuai dengan ajaran syariah.
Sekarang jilbab itu merupakan dari budaya, yang terpenting adalah
seseorang yang menggunakan jilbab harus mengandung unsur 4T yakni, tutup aurat,
tidak transparan, tidak tembus pandang dan juga tidak menyerupai lawan jenis. Terserah
mau menggunakan model jilbab yang seperti apa, asalkan harus mengandung unsur 4T
tersebut.
Sekarang para komunitas hijabers agar dapat pencegahan fenomena ini. Dengan
perkembangan zaman seperti ini dan juga begitu kreatifnya model jilbab yang
berkembang yang menimbulkan fenomena jilboobs.
Jilbab juga merupakan dari kesopan santunan, tetapi dengan hadirnya
model di belakangan ini yang beragam sehingga dapat mengesampingkan esensi
aspek dari islam itu sendiri. Seandainya cara pemakaian jilbab secara ketat dan
menimbulkan hal – hal yang negatif tentu hal ini sangat di sayangkan dan juga
tidak sesuai dengan estetika yang menutup aurat dari pandangan islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar