Minggu, 05 Oktober 2014

Pesan Ayah (from aleyfae)




Malam itu, hatiku gelisah menunggu pagi. Belum juga mata ini bisa terpejam untuk mengistirahatkan pikiran. Sekitar pukul 02:00 malam aku Merenung, memohon, meminta ilmu dari sentuhan tangan Tuhan. Aku selalu berharap dan berdoa, Alhamdulillah kini ragaku telah diberi sedikit hidayah. Aku ingin seperti ayah, selalu belajar dan tak pernah meninggalkan sholat. Gigih, ulet, pantang menyerah dan mengeluh akan segala keadaan.

              
 Ayah pernah berpesan, “jangan lupakan sholat 5waktu,Berdoa dan Menyembah Allah, percuma saja ujian Ip tinggi, tapi kamu tak pernah sholat” pesan indah ayahku. Terngiang dalam seribu kata yang terpikirkan, hanya 1 yang ingin aku ungkapkan, “Alhamdulillah”.



Pagiku terus dibangunkan, begitu bahagianya hidup ini jika kita selalu berdoa. Hati selalu nyaman.untaian kata, penuh langkah kasmaran kepada sang pencipta, aku selalu Rindu Engkau Tuhan. Izinkan aku menangis dan bersedih bersama doa-doa tulus yang ku pinangkan ini. Luluh hati yang terlontar, penuh jiwa terkurung dalam suka. “Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh”. 
                


 Gelombang cahaya telah ku hirup untuk pagiku dengan senyuman dan pertemuan yang membawaku lapang. Awan mulai bergeser, bulan yang sedari tadi menghilang hingga memunculkan sinar merah “sunrise” Aku selalu berpikir, ternyata bentuk hari itu seperti 1 gelombang putaran saja. Waktu shubuh ibarat magrib, itulah uneg yang selalu terngiang di sudut2 pikiranku.

Terbaring di kasur, aku ingin mengulanginya, bermimpi yang indah, tapi apa yang memutar otakku, hingga aku tak pernah bisa untuk menaklukkan sinar itu. Aku ingin bermimpi cepat, begitupun siang hari.
Inilah yang ku lalui


Tidak ada komentar:

Posting Komentar