Bagi sebagian orang yang sudah merasa cukup umur atau yang sudah menjalin hubungan pacaran yang cukup lama, tentu pertanyaan ini sering muncul. Sebenarnya kesiapan seseorang untuk menjalani hubungan sakral dalam ikatan pernikahan tidak dapat dilihat atau diukur hanya dari segi umur atau masa pacaran yang lama. Banyak faktor yang harus diperhitungkan saat kita memutuskan untuk masuk dalam jenjang pernikahan. Ada beberapa ciri-ciri kasatmata yang dapat kita lihat pada diri seseorang untuk melihat apakah dia siap untuk menikah atau tidak. Simak informasi lengkapnya dibawah ini, siapa tahu Anda termasuk didalamnya.
Ciri yang pertama adalah sikap belum bisa mandiri. Jika Anda termasuk
dalam orang-orang yang belum bisa mandiri atau bahkan tidak mandiri, itu
berarti Anda belum siap untuk menikah. Bergantung pada pasangan adalah hal yang
wajar karena hakikat pasangan adalah untuk membantu meringankan beban kita.
Namun, jika Anda terlalu bergantung pada pasangan itu menandakan jika Anda
tidak berusaha untuk melakukan sesuatu dengan usaha Anda sendiri. Memiliki
sikap mandiri adalah salah satu syarat agar berhasil dalam pernikahan Anda
kelak.
Ciri yang kedua adalah tentang tujuan hidup. Sebelum Anda melakukan
pernikahan, pastikan jika Anda telah memiliki tujuan yang jelas untuk hidup
Anda dan pasangan. Memiliki tujuan hidup yang jelas adalah syarat utama agar
Anda bisa merancang kehidupan rumah tangga yang harmonis. Jika Anda tidak
memiliki tujuan hidup tentang apa rencana untuk masa depan, mimpi, dan
lain-lain, itu berarti Anda belum siap untuk menikah. Memiliki tujuan hidup
yang jelas membuktikan Anda siap melewati segala hal terburuk yang terjadi
karena hidup Anda lebih terencana. Memiliki tujuan hidup juga membuat pasangan
Anda percaya pada Anda karena terbukti bahwa Anda memiliki keseriusan dalam
hubungan.
Ciri penting yang ketiga adalah masalah mengatur keuangan, terutama
bagi para wanita. Jika Anda belum bisa mengatur keuangan, itu pertanda adanya
ketidaksiapan untuk melakukan pernikahan. Wanita berperan seperti bendahara
dalam keluarga, Anda harus pandai-pandai mengontrol keuangan keluarga agar
pendapatan dan pengeluaran seimbang. Jangan sampai seperti kata pepatah, besar
pasak dari pada tiang. Jika Anda sudah pandai membedakan mana hal penting dan
tidak penting untuk dibeli itu tandanya Anda sudah siap untuk menikah. Namun,
jika Anda masih memiliki sikap boros, tunggulah hingga sikap boros Anda berubah
maka Anda bisa dianggap siap untuk menikah.
Cemburu buta tanpa alasan merupakan salah satu ciri ketidaksiapan
seseorang untuk menikah. Ketika pasangan merasa cemburu, itu berarti pasangan
Anda tidak ingin kehilangan Anda. Namun, perlu diingat jika cemburu yang
berlebihan dan tak beralasan itu berarti adanya ketidakpercayaan pada pasangan.
Padahal, kepercayaan antar pasangan sangat diperlukan dalam hubungan
pernikahan. Selain itu, jika Anda sudah tidak merasa panik atau mudah kesal
dengan masalah kecil berarti Anda telah siap untuk menikah, karena pada saat
menikah pasangan suami istri akan mudah emosi hanya karena masalah kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar